Minggu, 06 Februari 2011

Sharing kelas IAP

Di kelas IAP-ku hari ini ada sesi sharing pengalaman/metode belajar. Ketika sampai di bagian pertanyaan model tempat seperti apa yang paling membuatmu bisa belajar, muncul beberapa pernyataan menarik.

Anggota kelasku kebanyakan memilih tempat yang sepi dan di atas meja untuk belajar dengan alasan yang jelas: supaya bisa berkonsentrasi; beberapa menyatakan tempat yang ramai yang dipilih, alasannya: kalau belajar sendirian bisa ngantuk; sisanya memilih di tempat yang dirasa nyaman. Di bagian terakhir ini, ada yang bercerita: kadang dia naik ke atas pohon untuk belajar; itu karena di atas pohon itulah tempat nyamannya! Temanku yang dari Nepal menyambung bercerita: dia punya teman (sebut saja si A) yang pernah mencoba pergi ke India untuk sekolah. Di sana, si A mendapati bahwa banyak teman India-nya yang ketika belajar mengikat rambut mereka ke langit-langit. Ini supaya agar ketika mereka mulai mengantuk dan kepala mereka mulai terkantuk-kantuk, rambut mereka akan tertarik oleh ikatan ke langit-langit. Rasa sakit yang muncul itulah yang membuat mereka tetap bangun dan belajar! Seorang teman dari Solomon Insland menyambung juga: seorang temannya biasa mencelupkan kakinya di baskom yang berisi air ketika belajar. Rasa dingin dari air itu membuatnnya tetap terjaga selama belajar!



Tetapi, sebaliknya, ketika aku sharing tentang pengalamanku mengerjakan program ketika kuliah S1 di laboratorium yang bisa berlangsung 1 malam, temen-temenku pada terkejut. Mereka menganggap adalah hal yang luar biasa kalau bisa tetap fokus 7 jam lebih. Padahal, dari kacamataku, teman-teman laboratoriumku pola belajar/kerjanya semua seperti itu. Jadi, hal seperti ini udah jadi hal yang biasa bagiku.

Ternyata, ada banyak ragam metode yang digunakan orang dalam proses belajar. Sebagian orang menyebut metode orang lain aneh dan diluar kewajaran; tanpa sadar bahwa metode belajarnya sendiri bisa disebut aneh dan diluar kewajaran. Tapi selama metode tersebut cocok dan memang terbukti membawa pengaruh positif, guru kelasku justru menganjurkan untuk diteruskan (selama tidak membahayakan nyawa yang bersangkutan). Hmmmm.....mungkin aku akan mencoba 1 metode 'diluar kewajaran' kapan-kapan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar