Selasa, 08 Juni 2010

Memimpin atau Menyertai?

    Ada 2 jenis penyertaan Tuhan kepada umat-Nya: Memimpin atau Menyertai. Keduanya menyiratkan campur tangan Tuhan dalam hidup dan permasalahan anak-anakNya. Tapi keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Memimpin
    Dalam konsep memimpin, Tuhan berjalan di depan sementara anak-anakNya mengikuti di belakangnya. Tuhan bergerak lebih dahulu, kita mengikuti. Inisiatif ada di tangan Tuhan. Entah kondisi mendukung atau tidak, siap atau tidak; ketika Tuhan melangkah, maka bergeraklah segala sesuatu mengikuti kehendakNya.


    Tugas umatNya adalah setia mengikuti. Kemanapun Tuhan bergerak, kita mengarah dan bergerak ke sana juga. Jika lengah, kita bisa tertinggal. Jika tertinggal, kita tidak mengalami kasih dan kuasa Tuhan.
    Dalam kondisi Tuhan memimpin ini, kita perlu perlu peka dengan arahan Tuhan. Kapan waktu Tuhan bergerak dan kemana arah Tuhan bergerak. Kita perlu juga memiliki kesetiaan dan konsistensi: selama Tuhan bergerak, kita terus bergerak juga.
    Contoh Tuhan memimpin dalam Alkitab adalah ketika bangsa Israel sedang berada di padang gurun setelah keluar dari tanah Mesir.

Keluaran 13:21-22:
TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.  Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

    Waktu itu Tuhan memberi tiang awan dan tiang api untuk memandu perjalanan bangsa Israel. Jika tiang awan atau tiang api bergerak, bangsa Israel bergerak juga. Jika tiang awan dan tiang api berhenti, bangsa Israel berhenti juga.

Menyertai
    Dalam konsep menyertai, kita bergerak, Tuhan ada di samping kita.  Anak-anakNya bergerak terlebih dahulu, sementara Tuhan menyertai. Inisiatif ada di tangan umatNya. Inisiatif ada di tangan kita. Jika kita bergerak, Tuhan akan bergerak juga. Jika kita diam, Tuhan juga diam.
    Tugas umatNya adalah bergerak terlebih dahulu. Sesulit apapun kondisinya, jika kita bergerak, Tuhan pasti bergerak juga. Salah jika kita tetap diam jika Tuhan sudah  menjanjikan penyertaanNya kepada kita.
    Dalam kondisi Tuhan menyertai ini, kita perlu percaya dan mengambil langkah pertama. Di sepanjang perjalanan kita tetap perlu berkerja keras. Tuhan akan menjadi pembela dan perisai yang teguh.
    Contoh Tuhan menyertai dalam Alkitab adalah ketika bangsa Israel hendak masuk ke tanah perjanjian.

Yosua 1: 9:
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
    Waktu itu Tuhan sedang memberikan briefing kepada Yosua yang bertindak sebagai pengganti Musa/pemimpin Israel. Tuhan dengan jelas berkata agar Yosua mengambil tindakan. Tindakan yang disertai dengan keteguhan hati dan dengan tetap berpegang pada hukum Tuhan. Di sini Tuhan menjanjikan penyertaan atas setiap aksi yang diambil oleh Yosua dalam memimpin bangsa itu masuk tanah Kanaan.

Implementasi
   Implementasi yang dapat kita lakukan dalam hidup adalah dengan pertama-tama memeriksa: Tuhan sedang memimpin atau sedang menyertai hidup kita. Jika Tuhan sedang memberikan pimpinanNya, tugas kita adalah tunduk, taat, dan setia mengikutiNya. Jika Tuhan sedang memberikan penyertaanNya, tugas kita adalah segera aktif mengambil tindakan, bekerja keras, dan tetap tinggal dalam anugrahNya. Dan jika Tuhan tidak memimpin ataupun menyertai, maka kita perlu memeriksa hidup kita: apakah kita tinggal dalam kasihNya atau tidak. Jadi, mari kita hidup sesuai dengan kasih karunia yang diberikanNya pada kita. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar